Kesesuaian lahan merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan usaha pertanian. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap tujuh sampel tanah yang direncanakan untuk lahan cetak sawah, ditemukan bahwa seluruh sampel tergolong dalam kategori cukup sesuai namun memiliki banyak kendala. Artinya, tanah tersebut masih bisa digunakan untuk budidaya tanaman padi, tetapi terdapat sejumlah faktor pembatas yang cukup signifikan dan perlu ditangani agar lahan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Beberapa faktor pembatas utama yang ditemukan antara lain:
1. Tingkat keasaman tanah (pH) yang rendah (mulai dari sangat masam hingga masam),
2. Kandungan nitrogen total (N) yang sangat rendah,
3. Kapasitas tukar kation (KTK) yang rendah, dan
4. Kadar bahan organik (C-organik) yang juga rendah.
Sebagai contoh, tanah dari lokasi barat kedua dan lokasi tengah pertama memiliki nilai pH masing-masing sebesar 4,31 dan 4,43, yang tergolong sangat masam. Kondisi seperti ini bisa menghambat penyerapan unsur hara oleh tanaman, serta meningkatkan risiko keracunan logam seperti aluminium. Selain itu, kandungan nitrogen yang ditemukan pada hampir seluruh lokasi juga tergolong sangat rendah, yakni hanya berkisar antara 0,03% hingga 0,2%, jauh dari kebutuhan optimal untuk pertumbuhan padi.
Faktor lainnya yang juga menjadi perhatian adalah tekstur tanah. Sebagian besar tanah memiliki tekstur mulai dari liat halus hingga liat berpasir. Karakteristik ini memengaruhi kemampuan tanah dalam menyimpan air dan unsur hara, serta memengaruhi drainase dan perkembangan akar tanaman. Di sisi lain, nilai kejenuhan basa yang rendah dan tingginya kadar aluminium menandakan bahwa tanah tergolong kurang subur secara kimia, bahkan berpotensi menyebabkan keracunan pada tanaman.
Secara keseluruhan, tidak ada lokasi yang termasuk dalam kategori tidak sesuai untuk pertanian, baik yang masih bisa diperbaiki maupun yang tidak bisa dimanfaatkan sama sekali. Namun, klasifikasi tanah sebagai cukup sesuai dengan banyak kendala menunjukkan bahwa lahan tersebut belum ideal untuk pertanian tanpa adanya perlakuan khusus. Oleh karena itu, upaya perbaikan tanah sangat diperlukan. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan meliputi:
1. Pemberian kapur pertanian untuk meningkatkan pH tanah,
2. Pemberian pupuk dasar dan pupuk organik (seperti kompos atau pupuk kandang) untuk memperbaiki kesuburan, dan
3. Pengelolaan tekstur tanah melalui pengolahan fisik yang tepat.
Dengan penerapan strategi perbaikan yang terarah dan berkelanjutan, kondisi lahan ini berpotensi ditingkatkan menjadi kategori sesuai dengan sedikit kendala. Ini merupakan langkah penting agar produktivitas pertanian, terutama tanaman padi sawah, dapat terus ditingkatkan secara optimal dan berkelanjutan.