Tekstur tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang sangat memengaruhi produktivitas lahan pertanian. Tekstur ditentukan oleh proporsi relatif tiga fraksi utama yaitu pasir, debu, dan liat. Perbedaan tekstur dapat memengaruhi daya serap air, aerasi, kemampuan mengikat unsur hara, dan penetrasi akar tanaman. Berdasarkan hasil uji laboratorium terhadap sampel tanah dari beberapa titik lokasi cetak sawah, diperoleh variasi tekstur seperti liat halus, liat berdebu, liat berpasir, dan lempung berliat agak halus.
Tanah bertekstur liat halus, seperti yang ditemukan di lokasi uji bagian barat (TS-01 dan TS-02), umumnya memiliki kemampuan menahan air dan unsur hara yang tinggi, namun cenderung memiliki porositas yang rendah. Hal ini dapat menghambat sirkulasi udara di dalam tanah, yang penting untuk respirasi akar. Meski demikian, tekstur liat ini cukup cocok untuk pertanaman padi yang membutuhkan kondisi tergenang.
Berbeda halnya dengan lokasi tengah ketiga, yang memiliki tekstur liat berpasir. Tanah dengan komposisi pasir yang lebih tinggi cenderung memiliki drainase yang lebih cepat, namun daya ikat air dan unsur haranya rendah. Tanah seperti ini kurang ideal untuk padi sawah yang memerlukan kelembapan konstan dan ketersediaan unsur hara dalam jangka waktu lama, sehingga perlu pengelolaan bahan organik dan pemupukan yang intensif.
Sementara itu, lokasi tengah pertama memiliki tekstur lempung berliat agak halus, yang cenderung lebih seimbang dalam hal drainase dan retensi air. Tekstur ini berpotensi baik untuk pertumbuhan akar tanaman serta ketersediaan hara, asalkan faktor kimia lainnya, seperti pH dan kejenuhan basa, juga mendukung.
Pengaruh tekstur ini juga tercermin pada hasil interpretasi kesesuaian lahan, di mana tekstur menjadi salah satu faktor pembatas di lokasi tengah ketiga, sehingga meskipun berada dalam kelas S2 (sesuai), diperlukan intervensi untuk meningkatkan produktivitas. Hal ini mengindikasikan bahwa tekstur tanah bukan hanya memengaruhi sifat fisik lahan, tetapi juga turut berperan dalam menentukan klasifikasi kesesuaian lahan secara keseluruhan.
Dengan demikian, pemahaman terhadap jenis tekstur tanah dan implikasinya sangat krusial dalam perencanaan usaha pertanian. Pengelolaan tekstur tanah yang tepat, seperti pengolahan lahan, pemberian bahan organik, dan pemilihan jenis tanaman yang sesuai, dapat meningkatkan efektivitas pertanian serta mendukung keberlanjutan produktivitas lahan.